Memasuki musim tanam di wilayah Bone dan Sekitarnya, ketersediaan pupuk sangat diperlukan oleh para petani, pasalnya pupuk merupakan komponen utama untuk kesuburan tanaman.
“Selain ketersediaan pupuk tercukupi, petani juga harus pandai dalam memilih jenis pupuk, karena hal tersebut sangat berdampak pada hasil panen,” ucap Rafly, salah satu anggota Kelompok Tani (Poktan) Desa Tanete Harapan, Kecamatan Cina.
Ia menjelaskan, untuk pupuk para petani diimbau untuk menggunakan pupuk organik. Pasalnya, pupuk organik dinilai lebih banyak keunggulannya dibandingkan pupuk kimia.
Beberapa keunggulan dari pupuk organik antara lain yaitu, sebagai pembenah tanah sehingga mampu membuat tanah menjadi gembur, meningkatkan daya serap dan daya simpan air, menambah vitamin pada tanaman, serta meningkatkan produksi pertanian.
“Meskipun demikian, namun masih banyak petani yang memilih pupuk kimia sebagai pilihan utama pada pada pertumbuhan padi mereka,” tambahnya, Minggu (12/06/2022).
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh Aziz, petani asal Desa Labotto, Kecamatan Cenrana. Menurutnya manfaat pupuk organik lebih banyak dibandingkan pupuk kimia. Namun masalah di lapangan, masih banyak ditemukan alasan petani yang enggan menggunakan pupuk organik, sehingga para petani cenderung menggunakan pupuk kimia.
“Masih banyak petani yang berargumen bahwa jika memakai pupuk organik membuat sawah banyak rumput, serta membuat tanaman kelemon dan kropok, serta dinilai susah diaplikasikan apalagi organik cair yang harus menggunakan tangki semprot” paparnya
Ia menambahkan, jika sawah yang sudah banyak organiknya, justru respon tanaman terhadap pupuk kimia akan menjadi baik. Namun, biasanya para petani masih memberi pupuk ZA maupun urea, sehingga menjadi kelebihan Nitrogen.
“Jika sawah sudah diberi pupuk organik, mestinya harus menggurangi dalam penggunaan pupuk ZA dan urea, agar respon tanaman terhadap pupuk menjadi baik,” pungkasnya.
Editor : Muhammad Idris Afandi
Tanete Harapan, Kec. Cina